KOmersiali
ada uang abang sayang tak ada uang abang ditendang, itu sudah jadi modeperempuan dikota kembang, bila dompet lagi gemok mereka mau dipeluk-peluk, tapi bila dompet tipis dicolekpun bilang nazzisssss, tercipta sudah budaya komersialisasi cinta
Pada pria jalan kaki melirik pun mereka tak sudi, pada pria yang bermobil obral senyum tingkahnya centil, mereka itu semua kembang-kembang dikota kembang, sudah siap jadi mangsa kumbang-kumbang dikota kembang
tercipta sudah budaya komersialisasi cinta
Amit-amit jabang banyi ya ampun Subhana 21 turunan
amit-amit jabang banyi ya ampun Subhana Nauzubillah Himindaliq
ada uang abang sayang tak ada uang abang ditendang, itu sudah jadi modeperempuan dikota kembang, bila dompet lagi gemok mereka mau dipeluk-peluk, tapi bila dompet tipis dicolekpun bilang nazzisssss, tercipta sudah budaya komersialisasi cinta
Pada pria jalan kaki melirik pun mereka tak sudi, pada pria yang bermobil obral senyum tingkahnya centil, mereka itu semua kembang-kembang dikota kembang, sudah siap jadi mangsa kumbang-kumbang dikota kembang
tercipta sudah budaya komersialisasi cinta
Pada pria jalan kaki melirik pun mereka tak sudi, pada pria yang bermobil obral senyum tingkahnya centil, mereka itu semua kembang-kembang dikota kembang, sudah siap jadi mangsa kumbang-kumbang dikota kembang
tercipta sudah budaya komersialisasi cinta
Amit-amit jabang banyi ya ampun Subhana 21 turunan
amit-amit jabang banyi ya ampun Subhana Nauzubillah Himindaliq
ada uang abang sayang tak ada uang abang ditendang, itu sudah jadi modeperempuan dikota kembang, bila dompet lagi gemok mereka mau dipeluk-peluk, tapi bila dompet tipis dicolekpun bilang nazzisssss, tercipta sudah budaya komersialisasi cinta
Pada pria jalan kaki melirik pun mereka tak sudi, pada pria yang bermobil obral senyum tingkahnya centil, mereka itu semua kembang-kembang dikota kembang, sudah siap jadi mangsa kumbang-kumbang dikota kembang
tercipta sudah budaya komersialisasi cinta
1 Comment