AKU

By Deli M.
Aku dilaharikan kedunia oleh ibuku pada malan jum'at kliwon tanggal belasan bulan rowah tahun 80 han

disebuah kota yang dijuluki Paris Van Java yakni kota Bandung kota kembang yang sekarang lebih mirip dengan kota kambing

yang dimana sudah banyak gadis yang ngaku sudah tidak perawan lagi lantaran jatuh dari pohon kersen tetangga, atau keserempet kendaraan roda empat buatan jepang.

aku dilahirkan keduania oleh ibuku sebagai seseorang yang punya tampang mirip dengan idiemin bekas president Ucraina yang eksrentik Nauzhubillah
rambutku ikal seperti mi instan dan hidung ku besar seperti hidungnya wayang gareng. sudah nasib ku.

Bapak dan ibuku yang tulen suku sunda100% warga indonesia 100% warga pendukung dan pemuda Pancasila september serta bebas gerakan G-30 SPKI memberikan namaku yakni Wahyu Ampi Pujang Binti Amu Jang Sang Ampean Ahmad Taikuda Sumprajatmi

ketika usiaku menjelang tujuh tahun aku masuk sekolah dasar alternatif yang Ibu gurunya centil-centil serta suka berpakean lahak tembus pandang hingga didadanya nampak belahan seperti bentuk ketepel.
dengan uang pangkal cenggo dan iuran wajib cepe jigao perbulan aku sekolah. disana dan belajar segala macam dari perangkat menggambar menulis dan membanca sampai berhitung raraban

dari sekolah itulah aku bisa menulis dan membaca, hingga sekarang ini aku bisa berkomunikasi lewat surat dengan pacar. asyik-memang asyik.

pacar ku adalah seorang perempuan batak bermarga thobing Mahasiswi fakultas Publik Sistik Universitas pajajaran, yg sebenarnya sudah tunangan dengan seorang cina totok bandar buntut bernama bu beng chut

jampe pelet yang kudapat dari seorang dukun tua dikampung ledeh kehed memang paten, hingga perempuan batak yang sudah bertunangan itu berbalik cintanya padaku

sejak tunangananya berbalik cintanya padaku
si bubenchut jadi selang seling pikiranya
sering mabuk dan ngomong sendiri seperti orang gila

tapi aku tiak pernah mau ambil peduli
tapi aku tak pernah mau ambil pusing
biar saja urusan orang berantakan mau begini mau begitu masa bodoh yang penting aku bisa senang sendiri (sifat egoisme)

aku dilahirkan kedunia oleh ibuku sebagai sesorang yang memiliki sipat egois, tapi setelah kupikir-pikir bolak balik ternyata sipat egois itu perlu dan sangat menguntungkan. apalagi utuk hidup dijaman edan seperti sekarang ini. sebab dijaman edan seperti sekarang ini, jika tidak mementingkan diri sendiri percayaah susah untuk bisa senang. maka ari itulah aku berpesan kepada kaum yang muda-muda juga yang tua-tua, "mari kita pelihara siat egois itu baik-baik, percayalah iblis akan selalau beserta kita.
yang memelihara sifat egis oitu memang teman iblis

 

0 comments so far.

Something to say?